Jumat, 16 Agustus 2013

Limbuk







LIMBUK hanya dikenal dalam cerita pedalangan Jawa. Ia merupakan gambaran seorang emban/abdi wanita di sebuah keputrian keraton kerajaan, yang rajanya seorang satria Karena itu Limbuk ada di setiap keputrian keraton kerajaan para satria manapun, baik pada jaman Lokapala, Ramayana sampai Mahabharata.

Limbuk adalah anak Cangik, seorang emban/abdi wanita yang berbadan kurus/cerking. Sedangkan siapa ayahnya tidak diketahui dengan jelas. Limbuk berbadan gemuk, berwatak jujur dan setia. Penampilanannya selalu ceria dan suka melucu. Sebagaimana Cangik, ibunya, meskipun hanya seorang abdi, Limbuk memiliki wawasan yang luas, baik dalam bidang sosial politik, seni budaya juga hal-hal yang bersifat supranatural. Karena luasnya wawasan yang dimiliki, Limbuk kadang-kadang bisa menjadi seorang pengamat masalah sosial dan politik. Ia juga bisa tampil sebagai seorang kritikus.

Limbuk dan Cangik, merupakan contoh demokrasi sejati dalam hubungan antara orang tua dengan anak. Mereka bebas saling bertukar pikiran dan berdebat, juga saling kritik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar