Minggu, 25 Agustus 2013

Sakra, Bathara





BATHARA CAKRA adalah dewa yang menguasai hampir seluruh seluk-beluk yang ada dan terjadi di Tribuana, yaitu jagad Mayapada (dunia Kadewatan), jagad Madyapada (dunia makhluk halus) dan jagad Arcapada (dunia fana/dunia manusia di bumi). Ia seorang cendekiawan, teliti, tetap pendiriannya, hatinya bening dan cermat. Karena pengetahuannya itu, Sanghyang Cakra ditetapkan menjadi pendamping pribadi Sanghyang Manikmaya. Ia selalu mencatat segala pembicaraan Sanghyang Manikmaya dan disimpannya didalam pembendaharaan Kadewatan.

Sanghyang Cakra bersemayam di kahyangan Jongmeru. Ia adalah putra sulung Sanghyang Manikmaya dengan permaisuri kedua Dewi Umarakti/Umaranti. Ia mempunyai dua orang adik kandung masing-masing bernama : Sanghyang Mahadewa dan Sanghyang Asmara. Sanghyang Cakra juga mempunyai enam saudara seayah lain ibu, putra Dewi Umayi, masing-masing bernama : Sanghyang Sambo, Sanghyang Brahma, Sanghyang Indra, Sanghyang Bayu, Sanghyang Wisnu dan Sanghyang Kala.

Oleh Sanghyang Manikmaya, Sanghyang Cakra dipercaya untuk memberikan anugerah Dewa berupa surat kepada umat di Arcapada, seperti surat Kalimasada kepada Prabu Puntadewa, raja negara Amarta dan Kitab Jitapsara kepada Bagawan Parasara dari pertapaan Retawu. Sanghyang Cakra pula yang ditugaskan memberi wejangan kepada Brahmana Sutiksna, brahmana suci di Gunung Citrakuta/Kutarunggu mengenai ilmu ketatanegaraan dan ketentaraan yang disebut Asthabrata. Oleh Brahmana Sutiksna, Asthabrata kemudian diajarkan kepada Ramawijaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar